Asuhan keperawatan pada klien hipermagnesemia
A.Pengertian hipermagnesemia
Hipermagnesemia adalah meningkatnya
kadar magnesium di dalam serum.Meski jarang ditemui,namun kondisi ini dapat
menimpa penderita gagal ginjal,terutama yang mengonsumsi antasida yang
mengandung magnesium.Temuan laboratorium untuk kondisi ini meliputi kadar
magnesemium >3,4 mEq/l.
B.Etiologi
Orang
yang sehat dapat mengekskresikan sampai 60 mg setiap hari. Jadi hipermagnesemia
bukanlah masalah klinis yang umum, tetapi dapat terlihat pada gagal ginjal,
tenggelam di dalam air asin, memakan magnesium atau sebagai terapi medis.
Hipermagnesemia
ringan umumnya tejadi dalam gagal ginjal lakatif serta antacid yang mengandung
magnesium dapat menghasilkan gejala-gejala dalam pasien ini.
Hipermagnesemia
terjadi karena kelebihan penggunaan obat magnesium, antacid, lakatif dan
edema.Gejala dari hipermagnesemia adalah akibat dari depresi perifer dan
transmisi neuromuscular sentral,aritmia jantung,. Gejala tidak terjadi sampai
kadar magnesium 4 mEq/L.
C.Patofisiologis
Pasien
penyakit ginjal stadium akhir sering mengalami hipermagnesemia dalam
tingkat sedang yang memburuk bila memakan senywa yang mengandung magnesium
seperti antasida atau katartik. Konsumsi garam magnesium yang tidak
disadari, seperti katartik dapat diidentifikasi dengan terlihatnya
hipermagnesemia. Rhabdomiolisis menyebabkan hipermagnesemia karena pelepasan
dari otot yang cedera. Insufisiensi adrenal juga dapat menyebabkan
hipermagnesemia dalam tingkat sedang. Setengah dari penderitan hiperkalemia
hipokalsiurik familial yang berpeluang mengalami hipermagnesemia dalam tingkat
sedang. Hipermagnesemia yang berat (6,5 mmol/L) telah ditemukan pada penderita
yang hampir mati tenggelam di laut mati di Jordania atau danau Basque di
British Columbia . Konsentrasi magnesium dalam air dari rerata simber
ini masing-masing adalah 164 dan 174 mmol/L. di laut Mati, harapan
hidup bagi mereka yang hampir mati tenggelam telah dicirikan sebagai
hiperkalsemia karena tingginya kandungan kalsium dalam air di daerah tersebut
(Knochel, 2000).
D.Manifestasi
Klinis
Kenaikan akut kadar magnesium serum
menekan system saraf pusat juga pertemuan neuromuskular perifer. Pada kadar
yang meningkat ringan, terdapat kecenderungan untuk terjadi penurunan tekanan
darah karena vasodilatasi perifer. Mual, muntah, kalsifikasi jaringan lunak,
kemerahan pada wajah, dan sensasi hangat dapat juga terjadi.
Pada konsentrasi magnesium yang
lebih tinggi dapat terjadi letargi, kesulitan berbicara (disrtria), dan
mengantuk. Reflex tendon profunda tidak terlacak dan dapat terjadi kelemahan
otot serta paralisis. Pusat pernapasan tertekan bila kadar magnesium serum
melebihi 10 mEq/liter. Koma dan hentti jantung dapat terjadi bila kadar
magnesium serum sangat naik.
Mg 2+ serum (mEq/L)
|
Gejala dan tanda
|
1,5-2,5
|
Normal
|
3-5
|
Kemerahan di wajah dengan sensasi panas dan haus
Kelamahan otot
Menurunnya reflek tendon dalam
Mual dan muntah
|
5-9
|
Letargi,mengantuk
Vasodilatasi perifer, hipotensi
Meningkatnya kelemahan dan paralisis otot
Penyesuaian pernapasan
Tidak ada reflek tendon dalam
EKG : bradikardi, interval PR memanjang,
Gelombang T memuncak, kompleks QRS melebar
|
10-12
|
Koma
|
15-20
|
EKG : Blok jantung komplet
Henti jantung
Henti nafas
|
E.Pemeriksaan diagnostic
Magnesium serum:kadar simtomatik lebih besar dari 3 mEq/l
(meningkat sampai 10-20 mEq/l mengakibatkan depresi pernafasan ,koma dan
depresi jantung)
EKG: interval Q-T dan P-R
memanjang ,QRS lebar ,peninggian gelombang T.
F.Penatalaksanaan
Pengobatan terbaik untuk hipermagnesemia
adalah pencegahn. Hal ini dapat di capai dengan tidak memberikan magnesium pada
pasien dengan gagal ginjal dan dengan cermat memantau pasien yang sakit serius
serta mendapat garam magnesium. Pada hipermagnesemia berat, semua garam
magnesium parenteral dan oral dihentikan. Bila terdapat depresi pernapasan atau
defektif konduksi jantung, tindakan kedaruratan seperti dukungan ventilator dan
pemberian kalsium intravena diindikasikan. Hemodialisis dengan dialisat bebas
magnesium adalah pengobatan efektif yang seharusnya menghasilkan kadar
magnesium serum yang aman dalam beberapa jam. Diuretik dan larutan natrium
klorida 0,45% meningkatkan ekskresi magnesium pada pasien dengan fungsi ginjal
yang adekuat.
G.Proses
Keperawatan
1).Pengkajian
a.Idenitas klien
Nama :
Umur :
Jenis
kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :
Suku
bangsa :
Alamat :
Status
perkawinan :
Diagnosa
medis :
Alasan
masuk :
Sumber
informasi :
Yang
dapat dihubungi :
Pekerjaan :
b.Pengkajian
tanda dan gejala
a)
aktivitas/istirahat
gejala : kelemahan umum, insomnia, Ataksi, Vertigo
b)
Sirkulasi
Tanda : takikardia, disritmia, hipotensi (vasodilatasi), kadang-kadang
hipertensi
c)
Makanan dan cairan
Gejala : anoreksia, mual/muntah, diare
d)
Neurosensori
Gejala : parestesia (kaki, telapak kaki), vertilago
Tanda :
nistagmus, fasikulasi/tremor musculoskeletal, peka rangsang/spastisitas
neuromuscular, spasme karpopedal spontan, hiperaktif reflex tendon dalam,
klonus.Tetani, kacau mental ; tanda babinski, Chvostek, dan Trusseau
positif. Disorientasi, apatis, depresi,
peka rangsang, agitasi, halusinasi/psikosis, koma.
c.Pengkajian
fisik
sirkulasi : Hipotensi (ringan sampai
berat),nadi lemah atau tidak teratur,bradikardia,letargi berlanjut sampai koma.
2).Diagnosa
keperawatan
Peningkatan volume cairan: Hipermagnesemia berhubungan
dengan peningkatan masukan Mg2+ melalui obat-obatan dan makanan,
serta penurunan kehilangan Mg2+.
3)
Intervensi
a.
Intervensi Keperawatan
a)
Ambil contoh untuk analisa laboratorium dari kadar magnesium yang sesuai
b)
Pantau kadar magnesium pasien
c)
Cek ketidakseimbangan elektrolit (hipermagnesemia)
d)
Pantau kekurangan intake magnesium
e)
Amati penyebab meningkatnya kadar magnesium
f)
Pantau gejala kardiopulmonar dari hipermagnesemia
g)
Ubah posisi untuk ventilasi
h)
Berikan resep kalsium klorida (10%) IV untuk menghilangkan efek pada
neuromuscular
i)
Amati gejala CNS (center Nervous Saraf)
j)
Amati gejala neuromuscular (kelemahan, reflek dalam tendon)
k)
Berikan obat antocholinergic
l)
Atur bedrest dan batasi pergerakan
m)
Siapkan pasien untuk di dialysis
n)
Instruksikan pasien dan keluarga untuk merawat atau mengatasi hipermagnesemia
o)
Berikan kenyamanan untuk efek GI dari hipermagnesemia
b.
Monitoring Elektrolit
a)
Identifikasi kemungkinan yang menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit
b)
Pantau kadar serun elektrolit
c)
Pantau kehilangan cairan dan jumlah elektrolit dengan tepat
d)
Pantau perubahan gelombang EKG berhubungan dengan ketidaknormalan Mg2+
c.
Elektrolit Management
a)
Monitor ketidaknormalan cairan elektrolit
b)
Monitor manifestasi (gejala) ketidakseimbangan elektrolit
c)
Atur catatan kekuratan pemasukan dan pengeluaran
d)
Pantau respon pasien terhadap terapi elektrolit
4).Implementasi
Pada tahap implementasi seluruh
intervensi di atas yang telah disusun dilaksanakan oleh perawat.
5)
Evaluasi keperawatan
Pada analisis laboratorium,kadar magnesium serum lebih tinggi dari 2,5 mEq/L
atau 3,0 mg/dl (SI mmol/L). Temuan EKG menunjukkan perpanjangan interval QT dan
bl