Jumat, 16 Mei 2014

Asuhan keperawatan pada klien hipermagnesemia



Asuhan keperawatan pada klien hipermagnesemia

A.Pengertian hipermagnesemia
Hipermagnesemia adalah meningkatnya kadar magnesium di dalam serum.Meski jarang ditemui,namun kondisi ini dapat menimpa penderita gagal ginjal,terutama yang mengonsumsi antasida yang mengandung magnesium.Temuan laboratorium untuk kondisi ini meliputi kadar magnesemium >3,4 mEq/l.

B.Etiologi
Orang yang sehat dapat mengekskresikan sampai 60 mg setiap hari. Jadi hipermagnesemia bukanlah masalah klinis yang umum, tetapi dapat terlihat pada gagal ginjal, tenggelam di dalam air asin, memakan magnesium atau sebagai terapi medis.
Hipermagnesemia ringan umumnya tejadi dalam gagal ginjal lakatif serta antacid yang mengandung magnesium dapat menghasilkan gejala-gejala dalam pasien ini.
Hipermagnesemia terjadi karena kelebihan penggunaan obat magnesium, antacid, lakatif dan edema.Gejala dari hipermagnesemia adalah akibat dari depresi perifer dan transmisi neuromuscular sentral,aritmia jantung,. Gejala tidak terjadi sampai kadar magnesium 4 mEq/L.

C.Patofisiologis
                        Pasien penyakit ginjal stadium akhir sering mengalami  hipermagnesemia dalam tingkat sedang yang memburuk bila memakan senywa yang mengandung magnesium seperti antasida atau katartik. Konsumsi garam magnesium  yang tidak disadari, seperti katartik dapat diidentifikasi dengan terlihatnya hipermagnesemia. Rhabdomiolisis menyebabkan hipermagnesemia karena pelepasan dari otot yang cedera. Insufisiensi adrenal juga dapat menyebabkan hipermagnesemia dalam tingkat sedang. Setengah dari penderitan hiperkalemia hipokalsiurik familial yang berpeluang mengalami hipermagnesemia dalam tingkat sedang. Hipermagnesemia yang berat (6,5 mmol/L) telah ditemukan pada penderita yang hampir mati tenggelam di laut mati di Jordania atau danau Basque di British Columbia . Konsentrasi magnesium dalam air dari rerata simber ini  masing-masing adalah 164 dan 174 mmol/L. di laut Mati, harapan hidup bagi mereka yang hampir mati tenggelam telah dicirikan sebagai hiperkalsemia karena tingginya kandungan kalsium dalam air di daerah tersebut (Knochel, 2000).

D.Manifestasi Klinis
Kenaikan akut kadar magnesium serum menekan system saraf pusat juga pertemuan neuromuskular perifer. Pada kadar yang meningkat ringan, terdapat kecenderungan untuk terjadi penurunan tekanan darah karena vasodilatasi perifer. Mual, muntah, kalsifikasi jaringan lunak, kemerahan pada wajah, dan sensasi hangat dapat juga terjadi.
Pada konsentrasi magnesium yang lebih  tinggi dapat terjadi letargi, kesulitan berbicara (disrtria), dan mengantuk. Reflex tendon profunda tidak terlacak dan dapat terjadi kelemahan otot serta paralisis. Pusat pernapasan tertekan bila kadar magnesium serum melebihi  10 mEq/liter. Koma dan hentti jantung dapat terjadi bila kadar magnesium serum sangat naik.

Mg 2+ serum (mEq/L)
Gejala dan tanda
1,5-2,5
Normal
3-5
Kemerahan di wajah dengan sensasi panas dan haus
Kelamahan otot
Menurunnya reflek tendon dalam
Mual dan muntah
5-9
Letargi,mengantuk
Vasodilatasi perifer, hipotensi
Meningkatnya kelemahan dan paralisis otot
Penyesuaian pernapasan
Tidak ada reflek tendon dalam
EKG : bradikardi, interval PR memanjang,
Gelombang T memuncak, kompleks QRS melebar
10-12
Koma
15-20
EKG : Blok jantung komplet
Henti jantung
Henti nafas

E.Pemeriksaan diagnostic
            Magnesium serum:kadar simtomatik lebih besar dari 3 mEq/l (meningkat sampai 10-20 mEq/l mengakibatkan depresi pernafasan ,koma dan depresi jantung)
EKG: interval Q-T dan P-R memanjang ,QRS lebar ,peninggian gelombang T.
F.Penatalaksanaan
Pengobatan terbaik untuk hipermagnesemia adalah pencegahn. Hal ini dapat di capai dengan tidak memberikan magnesium pada pasien dengan gagal ginjal dan dengan cermat memantau pasien yang sakit serius serta mendapat garam magnesium. Pada hipermagnesemia berat, semua garam magnesium parenteral dan oral dihentikan. Bila terdapat depresi pernapasan atau defektif konduksi jantung, tindakan kedaruratan seperti dukungan ventilator dan pemberian kalsium intravena diindikasikan. Hemodialisis dengan dialisat bebas magnesium adalah pengobatan efektif yang seharusnya menghasilkan kadar magnesium serum yang aman dalam beberapa jam. Diuretik dan larutan natrium klorida 0,45% meningkatkan ekskresi magnesium pada pasien dengan fungsi ginjal yang adekuat.

G.Proses Keperawatan
1).Pengkajian
a.Idenitas klien
            Nama                           :
            Umur                           :
            Jenis kelamin               :
            Pendidikan                  :
            Pekerjaan                     :
            Agama                         :
            Suku bangsa                :
            Alamat                                    :
            Status perkawinan       :
            Diagnosa medis                       :
            Alasan masuk              :
            Sumber informasi        :
            Yang dapat dihubungi            :
            Pekerjaan                     :

b.Pengkajian tanda dan gejala
a)  aktivitas/istirahat
                 gejala : kelemahan umum, insomnia, Ataksi, Vertigo
b)   Sirkulasi
       Tanda : takikardia, disritmia, hipotensi (vasodilatasi), kadang-kadang hipertensi
c)   Makanan dan cairan
                 Gejala : anoreksia, mual/muntah, diare
d)  Neurosensori
                 Gejala : parestesia (kaki, telapak kaki), vertilago
Tanda : nistagmus, fasikulasi/tremor musculoskeletal, peka rangsang/spastisitas  neuromuscular, spasme karpopedal spontan, hiperaktif reflex tendon dalam, klonus.Tetani, kacau mental ; tanda babinski, Chvostek, dan Trusseau positif.       Disorientasi, apatis, depresi, peka rangsang, agitasi, halusinasi/psikosis,  koma.

c.Pengkajian fisik
            sirkulasi : Hipotensi (ringan sampai berat),nadi lemah atau tidak teratur,bradikardia,letargi berlanjut sampai koma.

2).Diagnosa keperawatan
Peningkatan volume cairan: Hipermagnesemia berhubungan dengan peningkatan masukan Mg2+ melalui obat-obatan dan makanan, serta penurunan kehilangan Mg2+.

3)      Intervensi
            a.    Intervensi Keperawatan
a)      Ambil contoh untuk analisa laboratorium dari kadar magnesium yang sesuai
b)      Pantau kadar magnesium pasien
c)      Cek ketidakseimbangan elektrolit (hipermagnesemia)
d)     Pantau kekurangan intake magnesium
e)      Amati penyebab meningkatnya kadar magnesium
f)       Pantau gejala kardiopulmonar dari hipermagnesemia
g)      Ubah posisi untuk ventilasi
h)      Berikan resep kalsium klorida (10%) IV untuk menghilangkan efek pada neuromuscular
i)        Amati gejala CNS (center Nervous Saraf)
j)        Amati gejala neuromuscular (kelemahan, reflek dalam tendon)
k)      Berikan obat antocholinergic
l)        Atur bedrest dan batasi pergerakan
m)    Siapkan pasien untuk di dialysis
n)      Instruksikan pasien dan keluarga untuk merawat atau mengatasi hipermagnesemia
o)      Berikan kenyamanan untuk efek GI dari hipermagnesemia
b.      Monitoring Elektrolit
a)    Identifikasi kemungkinan yang menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit
b)   Pantau kadar serun elektrolit
c)    Pantau kehilangan cairan dan jumlah elektrolit dengan tepat
d)   Pantau perubahan gelombang EKG berhubungan dengan ketidaknormalan Mg2+
            c.       Elektrolit Management
a)    Monitor ketidaknormalan cairan elektrolit
b)   Monitor manifestasi (gejala) ketidakseimbangan elektrolit
c)    Atur catatan kekuratan pemasukan dan pengeluaran
d)   Pantau respon pasien terhadap terapi elektrolit

4).Implementasi
            Pada tahap implementasi seluruh intervensi di atas yang telah disusun dilaksanakan oleh perawat.

5)      Evaluasi keperawatan
            Pada analisis laboratorium,kadar magnesium serum lebih tinggi dari 2,5 mEq/L atau 3,0 mg/dl (SI mmol/L). Temuan EKG menunjukkan perpanjangan interval QT dan bl